26 Juli 2008

Tidak Perlu Ada Yang Kebakaran Jenggot



Mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid meminta wacana capres tua dan capres muda hendaknya disikapi dengan arif dan bijaksana. Tidak perlu ada yang kebakaran jenggot.

"Bila pernyataan beliau (Tifatul) didudukkan dalam konteks menyeluruhnya dan kemudian disikapi dengan arif dan bijaksana sebagaimana seharusnya seorang capres ya saya kira tidak ada yang perlu kebakaran jenggot. Apalagi kalau tidak punya jenggot, nggak bisa bakar juga," kata Hidayat sambil tersenyum.

Hal ini disampaikan Hidayat usai diskusi bertajuk "Wajah Muslim Indonesia" di Fakultas Ilmu Budaya, UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/7/2008).
Hidayat yakin partainya jelas mengetahui bahwa tidak ada aturan dalam UU maupun UUD yang membatasi umur maksimal seorang capres.

Dijelaskan dia, ada 4 syarat capres sesuai UUD. Pertama, warga negara Indonesia asli. Kedua, tidak pernah menerima kewarganegaraan asing dengan sengaja. Ketiga, seorang yang berkemampuan jasmani dan rohani dan keempat tidak pernah mengkhianati negara.

"Kalau ini kita ambil sebagai suatu kebijakan dasar, maka seluruh wacana yang ada sesungguhnya bisa kita kelola dalam bentuk yang dalam tanda kutip memunculkan kenegarawanan dari setiap kandidat dan menyikapi pernyataan dari pihak yang lain pun secara kenegarawanan karena Indonesia memerlukan presiden yang negarawan," papar suami dr Diana Abbas Thalib ini.

Tifatul meminta tokoh tua yang pernah menjabat menjadi presiden dan gagal untuk minggir dalam pencalonan di Pilpres 2009. Pernyataan Tifatul menyulut protes keras dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mega pun menantang Tifatul bertarung memperebutkan kursi RI-1.


Sumber:
http://www.pk-sejahtera.org


Search My Site










Tidak ada komentar: